Welcome to Dimas's blog

FLASH DISK BISA KQ DIJADIIN RAM

Kadang kita dibuat pusing dengan kinerja PC kita yang makin lama makin leled aja, dikarenakan keterbatasan memory pada harddisk maupun RAM. Untuk dapat mengatasi masalah ini yaitu dengan menambah RAM agar kinerja PC dalam memproses data dapat bertambah. Namun kadang kita terbentur masalah biaya karena harga RAM yang tidak murah. Untuk mengatasi masalah tersebut ada satu solusi yaitu dengan membuat Flashdisk menjadi RAM dengan bantuan software Eboostr



Software Eboostr ini dapat mempercepat kinerja PC dengan bantuan Flashdisk. Cara kerjanya ruang kapasitas flashdisk dialokasikan untuk meningkatkan cache memori system sehingga kinerja PC jadi lebih

cepat, semakin besar kapasitas flashdisk semakin bagus, mungkin ini bisa dijadikan alternatif untuk menambah memori karena harga flashdisk lebih murah dari RAM. Gunakan hingga empat perangkat flashdisk untuk mempercepat kinerja PC. Software ini dapat menambah kecepatan ke PC tanpa harus upgrade hardware.

Eboostr merupakan pengembangan dari ReadyBoost dan SuperFetch yang ada di windows vista. Software ini dibuat untuk bisa meningkatkan kapasitas memory RAM pada windows XP. Software ini dilengkapi dengan fitur smart caching agar aplikasi dan file dapat bekerja lebih maksimal. Eboostr support dengan perangkat USB dan Non Removable Media Device seperti (CF, SD/SDHC, MMC, xD memory card yang lainnya) serta dapat menggunakan memory harddisk yang kosong untuk dialokasikan sebagai cache.



Namun Perangkat USB hanya bisa berjalan cepat jika port USB pada komputer sudah verdi 2.0, kalo belum speednya lambat dan kecepatan prosesnya juga berkurang. Untuk penambahan perangkat USB bisa ditambah hingga 4 perangkat yang bisa dipakai untuk ruang cache sekaligus. Ukuran cache pada setiap perangkat bisa mencapai maksimal 4 GB, kalo memakai NTFS ukurannya tidak terbatas.

Nah, sekarang udah pada tau kan apa itu Eboostr. So buat kalian yang pengen memakai aplikasi ini harus download dulu aplikasinya.


Tugas Tkj B

1. Pengertian
a. BIOS
Fungsinya untuk mengatur operasi dasar, seperti setting layar, harddisk dan booting.
b. Beep
Bunyi speaker yang dikeluarkan computer pada proses post / pada saat ada kesalahan / gangguan tertentu.
c. Booting
Proses untuk menghidupkan komputer sampai sistem operasi mengambil alih proses.
d. C-MOS
Baterai ini berfungsi untuk memberi tenaga pada motherboard dalam mengenali konfigurasi yang terpasang, ketika ia tidak atau belum mendapatkan daya dari power supply.
e. PCI
Sebuah adaptor atau interface untuk menghubungkan perangkat pendukung komputer berkecepatan tinggi dengan komputer itu sendiri, misalnya harddisk. PCI Controller ini dihubungkan dengan komputer melalui slot PCI.
F. POST ( Power On Self Test )
Test yang dilakukan oleh Pc untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC untuk bekerja dengan baik

2. Langkah-langkah POST
a) Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
b) Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
c) Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.
d) Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
e) Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
f) Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
g) Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.
h) Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
i) Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
j) Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
k) Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
l) Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.

L angkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
a) Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
b) Test 2 (Extended System): cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah c-h)
c) Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah i)
d) Test 4 (Memory): cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah j)
e) Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah k)
f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan hard disk (langkah l)

3. Apakah PC yang sudah lolos POST berarti baik ? Jelaskan alasannya !
PC yang sudah lulus POST secara Haedware dan instalasinya sudah baik dan benar , tetapi masih peelu diuji kenerjanya untuk mengetahui kemampuan computer tersebut.

4. Prosedur Test aktivasi program aplikasi dan system operasi
Test yang dilakukan bertahap yaitu aktifasi sistem operasi dan program aplikasi. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Aktifasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
• Menghidupkan PC.
• PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
• PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
• PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com.
• Jika proses d) berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
• Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.
• Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.
• Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.
• Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.
• Pengecekkan prosedur shutdown.
b) Program aplikasi
• Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.
• Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.
• Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari Ms Word.
• Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.
Kedua test di atas akan memberikan response sebagai pesan/peringatan kesalahan, hal ini akan membantu user untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang ada.

02/04/2011
Diberdayakan oleh Blogger.